ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُه
أَمْرِي وَ احْلُلْ عُقْدَةً مِّنْ لِّساَنِي يَفْقَهُوْا قَوْلِي
(Ya Allah tambahilah ilmuku dan dan pertinggikanlah kecerdasanku)
RINGKASAN MATERI PAI
1.
Pengertian
Puasa
Bulan Ramadhan
merupakan bulan yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Islam di dunia.
Bulan Ramadhan merupakan bulan suci, bulan yang penuh rahmat, barakah, dan
ampunan dari Allah SWT.
Pada bulan
Ramadhan, Allah mewajibkan berpuasa kepada seluruh umat Islam sebagaimana Allah
SWT. Telah mewajibkan berpuasa kepada umat-umat sebelumnya. Allah SWT berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa”
(QS. Al Baqarah: 183)
Allah SWT. mewajibkan umat muslim berpuasa pada bulan Ramadhan selama sebulan penuh. selama sebulan itu, umat muslim harus menahan diri untuk tidak makan dan tidak minum mulai dari terbt fajar sampai terbenam matahari. selain itu, kita juga harus bisa mengendalikan hawa nafsu, menahan diri dari berbuat maksiat, dan berkata kotor.
jadi, pengertian puasa adalah menahan diri dari makan, minum, serta segala hal yang membatalkannya mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari disertai dengan niat karena Allah SWT. dengan syarat dan rukun tertentu. Allah SWT berfirmaan
اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْ ۗ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عَاكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ
Artinya :
Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa.
(Q.S Al Baqarah : 187)
2.
Syarat
wajib puasa
Di antara syarat wajib puasa
adalah sebagai berikut.
a) Islam. Orang
yang beragama Islam wajib berpuasa orang yang tidak beragama islam tidak wajib
berpuasa
b) Baligh. Baligh
artinya anak yang telah sampai pada usia yang oleh agama dianggap mampu
mempertanggung jawabkan perbuatannya. Menurut ilmu fikih, seorang anak dianggap
baligh ketika berusia kurang lebih 15 tahun untuk anak laki-laki dan 9 tahun
untuk anak perempuan
c) Berakal. Orang
yang berakal sehat wajib berpuasa. Orang yang tidak berakal sehat (orang gila)
tidak wajib berpuasa
d) Mampu melaksanakan puasa. Bagi orang yang tidak mampu berpuasa karena alasan yang dibenarkan agama, maka boleh tidak berpuasa. Seperti, orang yang sakit, musafir (dalam perjalanan jauh), dan yang lainnya.
3. Rukun Puasa
a. Niat
Seseorang yang hendak melaksanakan puasa Ramadhan, harus berniat karena Allah Swt. Niat puasa Ramadhan harus dilakukan pada malam hari sebelum terbit fajar. jika seseorang berniat puasa Ramadhan pada siang hari atau setelah terbit fajar maka puasanya tidak sah atau batal.
Rasulullah Saw. bersabda :
مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ {الدار قطني وصحيحه عن عائشة}
Barangsiapa tidak berniat puasa sebelum fajar subuh, maka tidak ada puasa baginya.”(H.TR al-Khamsah)
Berikut niat puasa Ramadhan :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ghodin 'an adaai fardhi syahri romadhoona haadzihis sanati lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."
b. Meninggalkan segala sesuatu yang membatalkan puasa
Orang yang berpuasa wajib meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari.
4. Sunah-sunah Puasa
Di antara sunah-sunah puasa adalah sebagai berikut :
a. Makan sahur. berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW. yang berarti, "Dari Anas bin Malik r.a. berkata, Rasulullah SAW. bersabda, " Hendaklah kalian makan sahur, karena di dalam sahur itu terdapat suatu keberkahan "(Muttafaq'Alaih)
b. Mengakhirkan makan sahur, kira-kira beberapa menit sebelum azan subuh.
Rasululluah Saw. bersabda:
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu berkata :
تَسَحَّرْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلاةِ ، قَالَ : قُلْتُ : كَمْ بَيْنَ الأَذَانِ وَالسَّحُورِ ؟ قَالَ : قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةٍ
“Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu melaksanakan shalat. Anas berkata, Aku bertanya kepada Zaid: “Berapa jarak antara adzan dan sahur ?”. Dia menjawab : ‘seperti lama membaca 50 ayat’” (HR. Bukhari dan Muslim)
c. Menyegerakan berbuka puasa jika telah datang waktu maghrib
Keutamaan kedua menyegerakan berbuka puasa yakni orang tersebut berada dalam kebaikan. Dalam hadits diriwayatkan dari Sahl ibnu Sa'd As-Sa'idi r.a., disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
"لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ"
Artinya: Orang-orang masih tetap dalam keadaan baik selagi mereka menyegerakan berbuka. (Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim).
d. berbuka dengan kurma atau sesuatu yang manis, atau dengan air sebelum makan yang lain.
e. membaca do'a ketika berbuka puasa
f. memberi makan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa
5. Hal-hal yang membatalkan puasa
berikut adalah hal-hal yang membatalkan puasa yaitu:
a. muntah dengan sengaja
b. haid atau nifas
c. gila, mabuk, atau pingsan
d. memasukkan sesuatu ke dalam rongga badan dengan sengaja, seperti makan, minum, dan lain sebagainya
e. murtad (keluar dari Islam)
f. melakukan hubungan suami istri pada siang hari
Tugas PAI Hari ini membuat main mapping materi hikmah puasa (materi dilihat dari buku PAI hal71-74
Materi Bahasa Arab Rivew
Bahasa arab tidak ada tugas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar